DIKTAT MATA KULIAH
METODE PENGEMBANGAN
SENI
BAB I
WAWASAN SENI DAN
PENDIDIKAN KESENIAN DI AUD
Sejumlah riset
membuktikan bahwa perkembangan kecerdasan anak pada masa usia dini mengalami
peningkatan dari 50% menjadi 80%. Hal ini menunjukan pentingnya upaya
pengembangan seluruh potensi anak di usia dini. Karena pada usia tersebut anak
mengalami usia peka, yaitu masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan
psihis yang siap merespons stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa peka
meupakan masa untuk meletakan dasar pertama dalam mengembangkan seluruh potensi
anak termasuk pula minat dan bakat dalam bidang seni.
Keberhasilan
pembelajaran kesenian dapat terwujud apabila kegiatan belajar mengajar dapat
membangkitkan motivasi belajar dan makna bagi anak. Factor pembangkit motivasi
belajar yang efektif adalah keingintahuan dan keyakinan akan kemampuan diri.
Setiap anak memiliki rasa ingin tahu. Sebagai guru yang baik, anda perlu
menyalurkan rasa ingin tahunya melalui cara belajar aktif dan kreatif yang
menyenangkan sesuai minat dan kemampuan anak. Kebermaknaan kegiatan dan materi
belajar lazimnya terkait dengan bakat, minat pengetahuan yang dimiliki anak,
kebermaknaan belajar pengetahuan, apresiasi dan keterampilan kesenian tidak
dapat terlepas dari usaha-usaha guru dalam menumbuhkan dan mengebangkan
sensitivitas persepsi dan indrawi serta berbagai pengalaman kreatif yang
mencakup emosional, intelektual, estetik dan perceptual melalui bahasa ungkap
yang berbeda, seperti bahasa rupa, bahasa bunyi dan gerak sesuai karakter
perkembangan seni anak pada masa pra-sekolah.
A.
Konsep Seni
1.
Pengertian Seni
Dalam
bukunya Tinjauan seni Sudarso sp (1988), menjelaskan bahwa kata “seni” berasal
dari kata sani dalam bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, pelayanan,
donasi, permintaan atau pencaharian dengan hormat dan jujur. Dari persi yang lain,
seni disebut cilpa yang berarti
berwarna (kata sifat) atau pewarna (kata benda), kemudian berkembang menjadi
cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan (hasil keterampilan tangan)
yang artistic.
Perkembangan
selanjutnya muncul pengertian seni, yaitu seni sebagai karya seni, seni sebagai
kemahiran, dan seni sebagai kegiatan manusia.
a.
Seni sebagai karya seni (work
of art) Joganatha, bahwa seni atau keindahan adalah sesuatu yang
menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekadar rasa gembira karena
mempunyai unsure transedental atau spriritual. Seperti lukisan prasejarah yang
ada di dinding leang-leang yang memiliki religis-magis yang membangkitkan
spirit dan sugesti terhadap binatang buruan.
b.
Seni sebagai kemahiran, Aristoteles bahwa seni adalah
kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan
yang ditentukan oleh rasio/logika atau gagasan tertentu. Pematung Bali, pemahat
Jepara, Ki Manteb Sudarsono, Odris Sardi, Pojok Si Cepot.
c.
Seni sebagai kegiatan manusia. Leo Tolstoy bahwa seni
merupakan kegiatan sadar manusia dengan perantaraan tanda-tanda lahirian
tertentu untuk menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada
orang lain, sehingga meraka kejangkitan perasaan yang sama dan juga
mengalaminya. Misalnya ekspresi wajah dan gerakan yang lucu dari para Komedian
OVJ bisa mengundang tawa.
Dari berbagai pengertian dapat dipahami seni secara sempit
adalah kegiatan manusia dalam mengekspresikan pengalaman hidup dan artistiknya
yang melibatkan kemampuan intuisi, kepekaan indrawi dan rasa, kemampuan
intelektual, kreativitas serta keterampilan teknik untuk menciptakan karya yang
memiliki fungsi personal atau social dan vocal yang dominan
Peran seni dalam kehidupan manusia yang semula menyatu
dengan nilai-nilai kepercayaan dan agama kemudian berkembang menjadi kebutuhan
pragmatis dan ekspresi individual. Dalam kaitannya dengan fungsi individual
dipahami sebagai ungkapan pikiran dan pengalaman jiwa terdalam yang
diekspresikan dan dikomunikasikan melalui medium tertentu serta di dalamnya terkandung
nilai estetis, etis dan kemanusiaan. Aktivitas seni dalam al ini bersifat
subjektif, individual, spiritual dan kreatif yang diungkapkan dalam wujud
lukisan, patung, tari, music, wayang, teater, drama, opera, puisi, prosa dll.
Dalam kontek fungsi individual seni, ada karakteristik yang
membedakan antara seni untuk anak-anak dan orang dewasa. Seni bagi anak-anak
merupakan kegiatan bermain, berekspresi dan kreatif yang menyenangkan. Tanpa
disadari anak belajar melalui kegiatan seni. Hal ini penting diperhatikan guru
khususnya dalam melakukan penilaian kreasi seni, supaya hasilnya tidak dinilai
dengan standar kemampuan orang dewasa. Fungsi seni dalam pendidikanpun berbeda
dengan fungsi seni dalam kerja professional. Fungsi seni dalam pendidikan
sebagai media untuk memenuhi fungsi perkembangan anak, baik fisik maupun
mental, sedangkan dalam kerja professional difungsikan untuk meningkatkan
kemampuan dalam bidang keahlian secara professional.
Dalam kaitannya dengan fungsi social, seni dipahami sebagai
aktivitas berkesenian yang berakar kuat dalam kehidipan kolektif atau
masyarakat. Seni selalu hadir dan menyertai masyarakat seperti seni tari dan
music menyertai upacara kelahiran, pernikahan, ruwatan, khitanan dsb.
2.
Sifat Dasar Seni
Gie (1976) membagi menjadi 5 ciri/sifat dasar seni :
1.
Sifat kreatif dari
seni. Seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yang selalu mencipta
realitas baru yang tadinya belum ada/muncul dalam gagasan seseorang.
2.
Sifat individualitas
dari seni. Karya seni yang diciptakan seseorang merupakan karya yang berciri
personalsubjektif dan individual.
3.
Memiliki nilai ekspresi atau perasaan
4.
Keabadian sebab seni dapat hidup sepanjang masa
5.
Universal atau semesta
3.
Unsur Karya Seni
1.
Struktur seni, merupakan perpaduan sejumlah unsure dan media
yang membentuk suatu kesatuan
2.
Tema, ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni
3.
Medium, sarana yang digunakan untuk mewujudkan gagasan
menjadi karya seni melalui pemanfaatan material (bahan dan alat) dan keterampilan
teknik.
4.
Style, gaya personal yang khas dari si seniman.
4.
Ragam Seni/Klasifikasi Seni
Berdasarkan bentuk
dan mediumnya seni dapat digolongkan menjadi 3 yaitu seni rupa, seni
pertunjukan dan seni sastra.
1.
Seni rupa, suatu konsep atau bentuk seni yang diciptakan
untuk memenuhi kebutuhan fungsi ekspresi dan fungsi terapan (fungsi pakai dan
fungsi hias) melalui berbagai mediun dan bentuk dua dimensi atau tida dimensi
yang dapat direspon secara indrawi oleh public seni. Seperti karya seni murni (karya
lukis, grafis) dan karya seni terapan (desain tektil, desain grafis dan desain
perhiasan)
2.
Seni pertunjukan. Suatu konsep atau bentuk seni yang
diciptakan oleh seorang seniman dan dipentaskan dihadapan penonton di panggung
yang didukung oleh wahana intrinsic (busana, make up, property, instrument pengiring) dan wahana eksternal (berupa bakat dan
keterampilan). Seni pertunjukan mencakup seni tari, seni music, seni drama dan
film.
3.
Seni sastra. Suatu konsep atau bentuk seni yang merupakan
ekspresi penghayatan dan pengalaman batin si penutur dalam situasi dan waktu
tertentu.
B.
Konsep Pendidikan Seni
1.
Seni dalam Pendidikan
Dalam kegiatan seni untuk
anak ditemukan nilai-nilai edukasi (education
trough art).
Herbert Read : art should be the basis of education
Dasar pemikiran seni
dimasukan dalam kurikulum :
1. Sesuai dengan sifat dan hakekat seni itu
sendiri
2. Seni dapat membentuk pribadi yang harmonis
3.
berperan mengaktifkan fungsi otak kiri dan kanan agar seimbang sehingga
berbagai kecerdasan dapat berkembang.
2.
Tujuan Pembelajaran Seni
a.
Mengembangkan sensitivitas
persepsi indrawi melalui pengalaman kreatif, berkesenian sesuai karakter dan
tahap perkembangan kemampuan seni anak di tiap jenjang pendidikan
b.
Menstimulis pertumbuhan ide-ide
imajinatif dan kemampuan menemukan
berbagai gagasan kreatif dalam memecahkan masalah artisti atau estetik melalui
proses ekplorasi ,kreasi, prosentasi dan apresiasi sesuai minat dan potensi anak didk di tiap jenjang
pendidikan.
c.
Mengintegrasikan pengetahuan
dan keterampilan berkesenian dengan di siplin ilmu lain yang serumpun atau tak
serumpun melalui berbagai
pendekatan keterpaduan yang
sesuai dengan karakter keilmuannya .
d.
Mengembangkan kemampuan
aprisiasi seni dalam konteks sejarah dan budaya untuk menumbuhkan pemahaman ,kesadaran dan kemampuan menghargai
keanekaragaman budaya lokal ,juga global sebagai sarana pembentukan sikap
saling toleran dan demokratis dalam masyarakat yang pluralistik < majemuk
>.
3.
Fungsi Pembelajaran Seni
a.
Media ekspresi
b.
Media bermain
c.
Media komunikasi
d.
Media pengembangan bakat
4.
Aspek Pendidikan Seni
Jika diamati kita sering melihat kenyataan bahwa praktek
pembelajaran seni di AUD hanya sebatas melatih keterampilan motorik saja.
Dengan model pembelajaran seni semacam ini maka tujuan pendidikan seni belum sepenuhnya
dapat tercapai. Bertolak dari sini lalu seyogyanya bagaimana pembelajaran seni
di AUD. Victor Lowenfeld (1982) mengutarakan pentingnya fungsi dan peran
pendidikan seni sebagai sarana ekspresi diri dan pengembangan kreativitas yang terwujud dalam proses dan hasil pembelajaran seni. Lebih lanjut Elot Eisner menambahkan bahwa
menanamkan kepercayaan diri dan mengembangkan kreativitas tidak dapat tercapai
secara optimal tanpa keterampilan-keterampilan menguasai alat dan media ungkap.
Eisner menekankan pentingnya bekal keterampilan yang memadai yang akan
mempengaruhi hasil pembelajaran seni. Misalnya seseorang harus mampu menguasai
alat music dengan baik sebelum mampu menengarkan sebuah lagu. Tanpa bekal
keterampilan yang memadai pendidikan seni terkesan sekadar main-main dan tidak
menuntut keseriusan.
Anda sebagai calon guru penting memperhatikan jenis-jenis dan model
pembelajaran seni yang tidak menghambat kreativitas dan ekspresi anak didik.
Tugas anada adalah membimbing anak didik sebagai pembelajar dengan gaya
belajarnya sendiri. Proses belajar adalah proses yang kompleks karena itu tidak
ada satu jenis dan model pembelajaran seni yang baik dan tepat. Anda dapat
mengkombinasikannya untuk menumbuhkan minat terhadap pembelajaran seni dan
bakat seni serta mengoptimalkan selutuh potensi dalam diri anak didik.
Dalam konteks pembelajaran seni pendekatan teori Behavior
berppandangan bahwa perilaku anak didik dapat diubah melalui
pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan : belajar mencipta seni (pembelajaran
berkarya); belajar memersepsi, melihat dan menghayati seni, belajar memahami
seni (pembelajaran apresiasi).
Tujuan pembelajaran berkarya seni adalah melatih dua kompetensi
yaitu keterampilan dan kreativitaas. Kompetensi Keterampilan termasuk ranah
psikomotorik, di AUD difokuskan untuk melatih kemampuan sensorikdan motorik.
Sedangkan kreativitas meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang
terlihat dari produk atau hasil karya dan proses dalam bersibuk diri secara
kreatif. (Semiawan, Munandar (1990:10).
Adapun pembelajaran apresiasi disampaikan tidak sebatas pengetahuan
saja, namun melibatkan pengalaman mengamati, mengalami, menghayati, menikmati
dan menghargai secara langsung aktivitas berolah seni. Pembelajara apresiasi
dapat dimulai dari yang terdekat misalnya karya teman-temannya di kelas.
Donald Jack Devis merangkum beberapa perilaku yang relevan dengan
pendidikan seni diantaranya :
Perilaku perceptual : melihat,
mengamati, mengenali lingkungan;
(cara pandang) melihat,
mengamati dan mengenali karya seni; mengembangkan kepekaan
Pengembangan
Perilaku pemahaman :
memahami bahasa/ungkapan seni; memahami si Seniman dan dunia seninya
Perilaku Responsif : belajar mengalami; belajar
menghayati;
Perilaku analitik : mengklasifikasi; mendeskripsi; menjelaskan; dan mengintepretasikan; mencari solusi
Perilaku mengevaluasi :
mengkritisi; memprediksi
Perilaku eksekusi : mengembangkan kreativitas, mensistesis (percobaan);
belajar menggunakan alat dan media ungkap; membuat dan menyajikan karya seni
Perilaku menilai : mencakup berbagai
perilaku menilai.
C.
Konsep Pendidikan Seni
di AUD
1.
Konsep Pendidikan di AUD
Untuk memahami konsep
pendidikan seni AUD sebaiknya megingat kembali tujuan pendidikan AUD yaitu :
mengembangkan kemampuan fisik, bahasa, social, emosional, moral dan nilai
agama, kognitif dan seni. Kemampuan ini tercakup dalam 3 kemampuan umum yaitu
rumpun : moral dan niali agama; social emosional; dan kemampuan dasar yang
meliputi kemampuan bahasa, kognitif dan pra-akademik.
2.
Fokus Pendidikan Seni di AUD
-
Belajar melalui bermain
-
Belajar melalui observasi
-
Belajar melalui eksplorasi
-
Belajar melalui imitasi
-
Belajar melalui seni
-
Belajar melalui gerak anak untuk
mengenal jarak, waktu, arah serta tubuhnya.
3.
Fungsi Pendidikan Seni
-
Fungasi ekspresi
-
Fungsi komunikasi
-
Fungsi pengembangan bakat
-
Fungsi kreatifitas
BAB 2
PENGETAHUAN DASAR DAN KETERAMPILAN MUSIK
A.
Pengertian Musik
Musik adalah salah satu cabang seni.
Music dapat terwujud dengan adanya bunyi, dengan kata lain media musik atau
bahan untuk terwujudnya musik adalah bunyi dan diam. Ketika angin bertiup
menggerakkan batang pohon bambu terdengarlah bunyi batang serta daun yang
saling bersentuhan. Persentuhan dan pergesekan itu menimbulkan bunyi, namun
disela pula dengan tanpa bunyi atau diam. Pada saat lain terdengar
burung-burung berkicau membuat suara yang indah seolah burung-burung sedang
bernyanyi. Apakah musik terjadi hanya dari bunyi dan diam saja ?menurut Remer
(dalam buku : Elliot,1995) musik
dibangun oleh unsur-unsur ritme, melodi, harmoni, tekstur, bentuk yang
dibungkus oleh kualitas musik yaitu unsur warna bunyi atau warna nada dan
kekuatan (volume atau intensitas) atau dinamika bunyi.
Sulit membuat definisi yang tepat dan
lengkap tentang pengertian music karena music dapat ditinjau dari berbagai
sudut pandang. Seorang ahli psikologi music yang bernama Karl Seashore
berpendapat bahwa music adalah pesona jiwa merupakan alat yang dapat membuat kita
gembira, sedih, bersemangat patriotic, sesal, dan penuh pengharapan. Bahkan
dapat membawa kita seolah-olah mengangkat pikiran serta ingatan kita melambung
tinggi, sehingga emosi kita melampaui diri kita sendiri, seolah-olah
gelombang-gelombang di laut lepas (Seashore, 1987).
Bunyi-bunyi dalam music mengandung
tiga hal atau tiga factor yaitu waktu, ruang dan tenaga.
B.
Jenis Musik
1.
Sumber bunyi
a.
Music vocal
Music vocal berasal dari kata voce
(Italia) atau voice (Inggris) yang berarti suara dihasilkan oleh organ tubuh
makhluk hidup yakni manusia dan binatang. Kita tidak mengatakan bunyi burung
tetapi suara burung. Music vocal adalah music yang menggunakan suara manusia
sebagai media/alat ekspresi yang pada umumnya dalam bentuk nyanyian. Music
dengan media suara manusia ini dapat dinyanyikan perorangan maupun oleh lebih
dari satu orang.
Kita dapat menyaksikan di televise
atau gedung pertunjukan drama music yang disebut opera. Opera ialah pertunjukan
yang hampir seluruhnya dalam bentuk nyanyi. Bentuk opera yang lebih kecil dan
ringkas disebut operttelopereta, kalo di Indonesia disebut langendrian. Dari
jumlah penyanyi dapat digolongkan sebagai berikut : Bernyanyi tunggal (solo),
duet, trio, kuartet, kuintet, sektet, octet atau kuartet ganda. Paduan suara
dinyanyikan oleh lebih dari 14 orang dan biasanya oleh banyak suara. Kelompok
vocal atau vocal grup berarti sekelompok orang yang bergabung menyanyikan
nyanyian bersama-sama dan berupa nyanyian satu suara atau beberapa suara.
b.
Music instrumental
Music instrumental adalah music yang
sumber suaranya bukan berasal dari makhluk hidup, tetapi berasla dari alat
music yang menghasilkan “bunyi”, contoh rampak gendang dari Jawa Barat dan
Sonata Piano karya komponis Mozart dari Austria. Sedangkan Ansambel music
adalah pagelaran yang terdiri dari sejumlah orang memainkan seperangkat alat
music yang menghasilkan berbagai macam bunyi.
2.
Proses penciptaan
a.
Music seni
Adalah music yang diciptakan untuk
keindahan music itu sendiri, contohnya
uyon-uyon (jawa tengah) yang diantaranya memainkan lagu-lagu atau
gending-gending. Langen Gito dan Sri Narendro. Juga karya besar komponis berupa
simfoni (symphony) karya W.A. Mozart, komponis Trisuci Kamal, dan Manusia
Nainggolan dari Indonesia.
b.
Music programatis
Memiliki rancangan yang programatis,
contohnya music untuk tari balet, drama nyanyi dan drama music. Biasanya music
programatis beranjak dari cerita atau ide tertentu tentang laut, dunia binatang
dan ide lainnya. Music programatis amat menarik bagi anak maupun orang dewasa
karena mudah diingat serta memiliki alur cerita dan terkadang fantastic.
3.
Menurut lahirnya berdasarkan
tatanan masyarakat :
a.
Music klasik (classical), adalah music yang muncul
pada zaman klasik di Eropa. Toohnya antara lain Wolfgang Amadeus Mozart, Josep
Hayden dan Beetoven yang mempunyai cirri tertentu. Music klasik juga diartian
sebagai music yang serius dan memiliki nilai keindahan tinggi; Biasanya
dimainkan pada tempat khusus (istana/keratin).
b.
Music tradisional, biasanya
dimiliki atau tumbuh pada masyarakat tertentu dan sampai turun-temurun seperti pada masyarakat betawi adalah Sirih
Kuning.
4.
Menurut fungsinya:
a.
Music sacral atau music religi
b.
Music sekuler (duniawi)
5.
Menurut kegunaannya:
a.
Hiburan
b.
Upacara kenaikan bendera,
kelahiran kematian, pernikahan, panen dll
c.
Tontonan (performance)
d.
Penyambutan
e.
Pengaruh music terhadap makhluk
hidup (padi tumbuh diiringi music lebih cepat)
f.
Merangsang semangat kerja
g.
Dalam dunia pendidikan
6.
Nilai pendidikan music:
a.
meningkatkan kemampuan gerak
(merangsang gerak, derak menghasilkan bunyi)
b.
meningkatkan kemampuan
mengingat dan menghasilkan bunyi
c.
meningkatkan berbagai
kecerdasar
d.
meningkatkan kreativitas
e.
meningkatkan kecerdaasan
emosional
f.
meningkatkan kemampuan hubungan
dengan orang lain.
g.
meningkatkan kemampuan
spiritual
h.
meningkatkan kecerdasan alam (naturalistic), Howard Garner.
C.
Musik Bunyi dan
Eleemen-elemennya
Banyak devinisi
music yang dikemukan para ahli salah satunya Joseph Muchlis (1963) menyebut
sebagai bahasa emosi. Menurutnya music merupakan media komunikasi. Music
seperti hanya bahasa memiliki tata bahasa , ilmu kalimat dan retorik. Namun
demikian music berbeda dengan bahasa. Elemen “kata” dalam bahasa adalah materi
yang konkret yang memiliki makna yang tetap, sedangkan “bunyi” atau “nada” pada
music bersifat abstrak dan hanya bermakna ketika ia berada diantara nada-nada
yang lainnya yang tereusun indah dan
harmonis. Untuk memahami lebih lanjut tentang music mari kita lihat apa saja fungsi yang dimilikinya. Pada
sebuah film music berfungsi sebagai latar atau ilustrasi dari sebuah adegan,
music dapat memberikan nuansa atmosfir yang diinginkan sutradara untuk
mendukung visualisasi/penggambaran suatu adegan. Misalnya untuk memperkuat
adegan yang menegangkan diperdengarkan music melode yang misterius. Upacara
keagamaan biasanya diiringi dengan lagu-lagu pujian kepada sang pencipta.
Pernahkan anda
mendengar seorang dokter gigi di US selalu memperdengarkan music pavorit
pasiennya untuk menghilangkan rasa sakit saat giginya dicabut atau beberapa
penulis buku modern menyatakan bahwa music yang selalu diperdengarkan kepada
bayi dalam kandungan ibunya akan merangsang pertumbuhan otak dan fungsi otak
termasuk kecerdasan sang bayi. Bila demikian bukan hal yang tidak mungkin jika
music dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat
kober sampai tingkat tinggi.
Unsur-unsur bunyi
: pitch (ketinggian nada), durasi (panjang nada), intensitas
(kuat/keras, lemah/lembutnya nada yang terdengar), timbre (warna nada
atau kualitas nada).
D.
Ritmik dan
Elemen-elemennya
Ritmik atau ritme
adalah suatu elemen music yang berkaitan erat dengan gerak dan waktu, gerak
tubuh kita dan gerak alam . seperti bulan yang awalnya pipih berubah purnama
dan kemali pipih, siklus manusia mulai dari lahir dewasa dan mati. Elemen
ritmik :
1.
Beat
2.
Metter/birama
E.
Unsur Melodi dan
Elemen-elemennya
Melodi merupakan
serangkaian nada-nada yang bervariasi pitch dan durasinya yang membentuk suatu
ide musical yang terdengar menyenangkan. Nada-nada tersebut disusun dengan
suatu pola yakni ada permulaan dan ada pengakhiran yang mengandung suatu rasa
dari arah, bentuk, dan kesinambungan. Serangkaian kata tidak akan membentuk
sebuah kalimat jika tidak disusun sedemikian rupa, demikian juga yang terjadi
pada melodi. Melodi memiliki property antara lain : gerak maju (ketika
menyanyikan sebuah lagu maka akan dimulai dari nada pertama dan berhenti pada
nada terakhir), wilayah nada, ukuran, tempo dan ritmik, kontur (naik turun).
F.
Unsur Harmoni dan
Elemen-elemennya
Harmoni adalah
elemen music yang diwujudkan dari 2 atau 3 suara yang dibunyikan secara
bersama-sama dengan cara yang beragam dari kombinasi keterhubungan nada-nada
pada sebuah lagu.
1.
Tangga nada
Tangga nada adalah serangkaian
nada-nada yang memiliki interval tertentu sehingga terdengan do re mifa sol la
si do atau sebaliknya.
2.
Interval
Interval adalah istilah untuk
menyatakan jarak antara dua nada misalnya interval not c ke not g atau nada do
ke nada sol
Jenis
interval
|
Solmisasi
|
Nama
interval
|
c
- c
|
do
– do
|
Prim
|
c
– d
|
do
– re
|
Sekon
|
c
– e
|
do
– mi
|
Tert
|
c
– f
|
do
– fa
|
Kuart
|
c
– g
|
do
– sol
|
Kuin
|
c
– a
|
do
– la
|
Sekt
|
c
– b
|
do
– si
|
Septim
|
c
– c’
|
do
– do’
|
Oktaf
|
3.
Akor
Akor adalah gabungan dari 2 nada atau
lebih yang mempunyai karakter tertentu dan yang bila nada-nada tersebut
dibunyikan akan menghasilkan bunyi yang harmonis
4.
Unsur ekspresi dan elemennya
Yang termasuk dalam unsur ini adalah
tempo, dinamik dan warna suara.
G.
Bernyanyi pada AUD
Bernyanyi adalah
istilah lain dari music vocal. Seorang composer memerlukan suatu media untuk
menuangkan gagasan musikalnya. Pertama ia akan menuangkannya dalam notasi dan
selanjutnya diwujudkan dalam bentuk bunyi. Pilihan untuk mewujudkan bunyi
musical sangat beragam medianya dapat berupa suara manusia/music vocal atau
instrument music dengan segala jenisnya. Suara manusia merupakan medium music
yang mendasari medium music lainnya. Vocal berasal dari tubuh penyanyinya
sendiri dan bernyanyi merupakan gabungan dari kata-kata dan music. Jadi dapat
dikatakan bahwa music vocal memiliki ekspresi natural, komunikasi langsung, dan
merupakan kehalusan dari gambaran perasaan/emosi dan music serta kualitas
kemanusiaan secra umum.
Bernyanyi sebagai
bagian dari music merupakan salah satu komponen yang dianggap mampu
mnegmbangkan otak kanan manusia. Otak kanan bertugas mengkoordinaskan tugas
yang bersifat emosional; artistic, intuitif, maupun berpikir secara holistic
sehingga anak berani mengemukakan tanggapannya.
Sebagai guru AUD
harus mengarahkan anak didiknya bukan sebagai penyanyi, tetapi lebih pada
bagaimana membuat anak-anak menjadi antusias dalam bernyanyi, karena dalam
bernyanyi anak-anak akan dapat mengekspresikan apa yang dirasakannya,
dipikirkan, diimpikan secara pribadi dan melalui bernyanyilah mereka akan
bersentuhan dengan sesuatu yang indah. Dengan demikian ada 2 hal yang perlu
menjadi perhatian guru, yakni bagaimana memperkenalkan bernyanyi pada
anak-anak, ada apa serta kapan mereka bernyanyi. Guru perlu mengetahui
bagaimana karakteristik suara mereka , dan bagaimana dapat membenatu anak
mengembangkan kegiatan bernyanyi mereka
menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan. Karenanya anada perlu
mengetahui dalam siatuasi apa anak suka bernyanyi dan jenis lagu apa yang mudah
dinyanyikan oleh anak-anak. Untu itu guru perlu memiliki kumpulan lagu yang
banyak dengan tema yang beragam pula.
Perlu diingat bahwa
anak memiliki kepekaan pitch. Untuk membantu anak agar dapat membedakan pitch
nada dapat dilakukan hal berikut :
1.
Membedakan
pitch yang beragam. Anak diminta memukul dua media yang bila dipukul akan
menghasilkan perbedaan ketinggian suara yang mencolok misalnya benda yang
terbuat dari logam dan bambu.
2.
Menirukan
model, anak diminta menirukan suara anda lalu serukan panggilan nama temannya
misalnya “Imay kemari”.
3.
Bernyanyi
bersahutan. Misalnya Iis menyanyikan melodi pertama, Rina melodi kedua, Susi
melodi ketiga begitu selanjutnya.
4.
Memanfaatkan
alat musik. Misalnya anak diminta mendengarkan anda memainkan melodi lagu
secara utuh dengan alat musik yang anda kuasai, ulagi dan anak diminta
menyanyikan syairnya.
5.
Wilayah suara
AUD antara not e hingga d, atau fa (4) sampai sol (5) nada di sekitar f atau g.
Lagu anak-anak tentunya berbeda dengan lagu orang
dewasa, mereka memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.
Memiliki
keutuhan dan kelengkapan sehingga membuat lagu tersebut terasa enak dinyanyikan
2.
Memiliki
pola-pola melodi yang sederhana
3.
Wilayah
melodinya udah dinyanyikan anak
4.
Memiliki pola
ritmik yang menarik namun tidak sulit untuk dinyanyikan
5.
Biasanya
judul lagu sederhana, menarik seperti “balonku”
Lagu yang diberikan kepada anak sebaiknya memiliki
kriteria sebagai berikut:
1.
Melodi
nyanyian mudah diingat dan cukup menarik untuk dinyanyikan tanpa teks lagu
2.
Ritmi lagu
mampu membangkitkan suau respon ritmis anak
3.
Teks lagu
sesuai dengan pola ritmik dan garis musiknya, dan dunia anak
4.
Teks lagu
mungkin bisa saja hambar, pengulagan, halus, atau kepahlawanan, tetapi bukan
merupakan nasiat atau ditulis untuk tujuan mendidik.
5.
Melodinya
dapat dinyanyikan oleh anak-anak dalam wilayah suara mereka.
H.
Kelas Bernyanyi di AUD
Kegiatan bernyanyi anak di PAUD
tidaklah sama waktunya. Hal ini disebabkan karena pada pendidikan ini tidak ada
pelajaran khusus tentang musik dan biasanya kegiatan bernyanyi bersama selalu
dikaitkan dengan atau digunakan untuk mendukung tema pembelajaran yang telah
ditentukan sebelumnya.
Hal
yang perlu diperhatikan guru dalam bernyanyi bagi anak adalah waktu dan durasi,
posisi dan format bernyanyi, ekspresi
I.
Bernyanyi bagi Anda,
Guru AUD
Bernyanyi adalah aktivitas yang pengekspresiannya sangat pribadi karena
menggunakan alat musik yang ada pada tubuh mansia dan bersifat langsung.
Bernyanyi adalah ekspresi natural yang artistik karena musik adalah bahasa
emosi yang mampu memberikan kesenangan dan kepuasan, untuk dapat bernyanyi
dengan benar anda perlu melalui suau proses musikalitas, intelektual, emosi,
fisik dan psikis.
Bernyanyi yang benar tidaklah sesederhana yang diperkirakan. Dalam
bernyanyi ada teknik-teknik yang harus dikuasai yaitu pembentukan dan olah
suara, pernapasan, pengucapan, penguatan resonansi, vokalitas dan pengjiwaan.
Pemaparan materi tersebut tidak dimaksudkan untuk menjadikan anak sebagai
seorang penyanyi profesional atau mengajarkannya kepada anak didik anda, tetapi
lebih dimaksudkan sebagai memperluas pengetahuan dan keterampilan yang dapat
dimanfaatkan ketika anda berhadapan dengan anak didik anda.
-
Sikap
bernyanyi :
Ada dua siap tubuh
yang dapat dipilih saat bernyanyi yakni sikap berdiri dan sikap duduk. Sikap
berdiri paling dianjurkan. Anda berdiri dengan kepala tegak lurus, punggung
egak namun tidak kaku, rileks, kadua tangan tergantung lemas pada bahu datar
tidak terangkat, renggangkan kaki kira-kira 10 cm dengan salah satu kaki agak
maju ke depan, usahakan lutut tidak terkunci kaku. Berat badan tertumpu pada
tumit.
Sementara sikap
bernyanyi duduk memerlukan bangku/kursi yang tidak terlalu tinggi atau terlalu
rendah agar kedua kaki dapat menekuk 900. Duduklah tegak dan tidak
bersandar serta agak maju ke depan, letakan kedua kaki merapat, janga
disilangkan atau bertumpang.
-
Pembentuksn
dan olah suara
1.
Pita suara
2.
Resonan
(penguat dan pembesar getaran suara)
3.
Alat bicara (
lidah, bibir, langit-langit keras dan lembut serta gigi)
4.
Pernapasan
5.
penjiwaan
J.
Instrumen Musik dan Imitasinya
Dalam merencanakan dan memilih instrumen untuk AUD ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain :
1.
Pilihlah alat
musik yang memiliki masa pakai cukup lama
2.
Kualita bunyi
instrumen
Bila tidak memungkinkan anda bisa memanfaatkan
imitasinya seperti :
1.
Kastanyet
atau batok kelapa untuk dijadikan kastanyet
2.
Daun kelapa
yang digulung ujungnya sebagai terompet
3.
Air laut yang
disempan pada bejana lalu dipukul menghasilkan suara
4.
Kotak
sepatu yang dipasangi tali karet menghasilkan suara mirip celo
5.
Botol plastik
menghasilkan suara mirip marakas
6.
Tabung
plastik bila dipukul bawahnya menghasilkan suara mirip bongo
7.
Beberapa
gelas yang diisi air berbeda menghasilkan tangga nada dll.
K.
Instrumen Berbilah
-
Pianika
Pianika adalah alat
musik melodis yang bunyinya dihasilkan dari mekanisme dorongan udara yang
ditiupkan ke dalam instrumen tersebut dengan menekankan bilah-bilah sebagai
sumber bunyi selanjutnya menghasilkan bunyi mirip orgen
-
Orgen
-
Dan piano
L.
Instrumen Tiup
-
Suling
-
Rekorder
Rekorder ditiup
dengan posisi vertikal. Macam-macam rekorder; sopranino,soprano, alto, tenor,
dan bass. Untuk membedakannya dilihat dari ukuran besar dan kecil.
M.
Instrumen Petik
-
gitar
BAB
3
KEMAMPUAN
DASAR DAN KARAKTERISTIK MUSIK AUD
A. Kemampuan Dasar Musik AUD
Pada
pendidikan seni musik kemampuan dasar musik harus memperhatikan aspek:
intelektual, emosional, sosial, perseptual, fisikal, estetik dan kreativitas. Berikut
ini adalah kemampuan dasar musik AUD :
1.
Kemampuan dasar
intelektual adalah kemampuan yang
berkaitan dengan kemampuan berpikir dan pemahaman atau kognisi dalam kegiatan
musik. Contohnya :
-
Menghitung bilangan tetap pada ritme
-
Menyanyikan atau memainkan musik sesuai simbol bunyi
-
Mengubah sair lagu yang dikenal
-
Membedakan birama 2, 4 dan 3 dari pendengaran atau simbol
(0o 0o, 0ooo, 0ooo, 0oo, 0oo)
2.
Kemampuan dasar emosional adalah kemampuan yang berkaitan
dengan pengendalian emosi, antara lain mengenai ketekunan, kesabaran dan rasa aman dalam
kegiatan musik, seperti :
-
Sabar dan tekun dalam bernyanyi
-
Melakukan kegiatan musik dengan rasa gembira
-
Mendengarkan musik dengan tekun, cermat dan sabar
-
Berani bernyanyi atau bermain musik sendiri tanpa rasa
cemas
3.
Kemampuan dasar sosial adalah kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan
anak dalam berhubungan dengan orang lain dan lingkungannya dalam kegiatan
musik. Contohnya :
-
bernyanyi bersama teman
-
mengubah sair lagu yang dikenal dengan hal yang dialami
dalam dunia sekitarnya
-
mengendlikan kekuatan suaranya untuk menjaga keserasian
suaranya.
4.
Kemampuan dasar perseptual adalah kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan
menanggapi hasil pengamatan dalam kegiatan musik.
-
Mengelompokan jenis alat musik yang dilihat
-
Membedakan warna bunyi dan suara orang yang dikenal
-
Membedakan jenis birama
-
Menunjukan perbedaan atau perubahan ritme yang
didengarnya
-
Membedakan dinamik
-
Membedakan tempo
-
Membedakan bentuk sederhana misalnya bentuk stanza
(bait) dan refrain (pengulangan)
-
Menceritakan tentang bunyi yang diperdengarkan,misalnya
kesan bunyi, respon yang timbul
5.
Kemampuan
dasar
fisikal adalah kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan tubuh, terutama dalam
pengendalian gerak.
-
Melakukan gerak lokomotor, melangkah di tempat, melompat
di tempat, gerak oksial seperti menggaruk, berayun, bergoyang, melipat,
menjangkau, dan memukul
-
Bergerak sesuai keinginan anak
-
Mengungkapkan perasaan dengan jelas dengan kegiatan
ritmis
-
Dramatisasi sesuai isin yanyian /musik
-
Bernyanyi dengan mengatur pernapasan serta menghasilkan
suara.
6.
Kemampuan dasar estetik adalah kemampuan yang berkaitan dengan rasa
keindahan dalam kegiatan musik.
-
Membedakan musik yang rapi, nyaman didengar dan tidak
nyaman didengar
-
Membedakan musik yang menggembirakan hari
-
Bernyanyi atau bermain musik dengan memperhatikan
kualitas bunyi
7.
Kemampuan dasar kreativitas adalah kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan
mencipta dalam kegiatan musik.
-
Melalui eksplorasi anak menciptakan bunyi atau warna
suara seperti mengeram atau membunyikan kaleng
-
Menciptakan benda tertentu untuk menghasilkan bunyi
tiruan
-
Melalui mencoba-coba menciptakan ritme baru
-
Membuat improvisasi ritmis
-
Mengubah nama teman sehingga mengubah ritmis
-
Mengubah gambar menjadi bunyi
-
Menyanyi sambil menari
Semua
kegiatan diharapkan memperhatikan aspek mental dan fisikal agar tujuan
pendidikan dapat dicapai secara seimbang sesuai dengan tingkat perkembangan dan
hakikat anak. Oleh sebab itu pendidik diharapkan mampu memahami perkembangan
anak dan pendidik mampu menentukan bahan dan kegiatan yang tepat bagi anak.
B.
Karakteristik
Musik AUD
Ada tiga
aspek penunjang utama dalam pengembangan anak menyeluruh yaitu aspek
pengembangan fisik, pengembangan sosial dan intelektual. Ketiga
aspek ini menjadi amat penting dari aspek lainya karena :
1.
Ketika anak baru lahir tidak mungkin hidup dan tumbuh
tanpa diberi makan dan minum oleh orang lain. Anak perlu fisik yang kuat untuk
melakukan berbagai aktivitas
2.
Pada anak usia dini anak memerlukan bimbingan dalam
proses perkembangan mental yaitu dalam perkembangan intelektual/ berpikir
3.
Anak tidak dapat hidup tanpa bantuan fisik dan perlu
komunikasi sosial dalam perkembangan mental maupun dalam hubungan dengan
kehidupannya.
1.
Pengembangan fisik: pada dasarnya anak suka bergerak.
Melalui kegiatan musik, dengan musik dan dalam musik terjadi gerak. Kemampuan
menunjang perkembangan musik keterampilan menggunakan otot besar dan otot
halus.
2.
Pengembangan aspek sosial: pada dasarnya anak adalah makhluk
sosial yang memerlukan hubungan dengan orang lain. Perkembangan sosial dapat
dilakukan dalam kegiatan musik dengan kegiatan bersama dan memberikan
kesempatan kepada anak mengenal keragaman budaya.
3.
Pengembangan aspek intelektual: biasanya pada satu objek dan
kegiatan tingkat anak menyukai tantangan, suka pada cerita yang menarik
imajinatif, dramatis dan fantastis mulai dapat dilatih berpikir asosiasi dan
logis.
Anak mulai mengenal bilangan, hitungan, bentuk geometri
serta membaca simbol, melalui kegiatan musik berupa ritme, bentuk dan syair
lagu. Dalam kegiatan musik anak mengembangkan kemampuan intelektualnya.
Karakteristik atau ciri khusus musik anak pada pembahasan
ini ditinjau dari suara anak dan permainan musik dan yang berkaitan erat dengan
kegiatan musik.
Karakter suara anak dalam kegiatan
bernyanyi ditinjau dari warna suara anak, batas jangkauan nada yang dapat
dicapai oleh AUD, interval yang dapat dijangkau ; koordinasi dalam bernyanyi,
bernafas berada pada taraf penyesuaian (asimilasi) dan melakukan gerak anggota
tubuh yang lain.
Karakter musik yang sesuai untuk
dimainkan maupun dinyanyikan oleh anak memiliki batasan: mudah diingat, menarik
minat anak, nyaman dimainkan dan dinyanyikan (bukan menyebabkan hambatan dan
kesulitan yang mengganggu anak) ditinjau dari segi ritme, interval, birama,
perulangan , gerak, jumlah nada dan unsur yang mengandung sifat permainan
(game) dan komunikatif.
BAB 4
PENERAPAN
KONSEP DASAR MUSIK PADA AUD
A. Konsep Dasar Musik
Konsep
dasar dan elemen musik yang perlu dimiliki AD adalah :
1.
Elemen Ritme meliputi :
-
Beat atau hitungan tetap
-
Pecahan dari beat
-
Durasi bunyi
-
Diam atau tidak berbunyi
-
Tempo/kecepatan
-
Metter yaitu penegelompokan beat seperti birama 2, 4, dan
3
-
Aksentuasi kuat dan lemah
-
Pengkalimatan musik/prase
2.
Elemen melodi meliputi :
-
Pitch atau nada
-
Arah bunyi
-
Pola dalam satu lagu
3.
Elemen volume meliputi :
-
Bunyi yang terdengar keras /kuat dan lembut /lemah
-
Perubahan volume bunyi dari bunyi yang keras lalu
berangsur-angsur menjadi lembut atau sebaliknya
-
Aksen yang tiba – tiba kuat
4.
Elemen timbre atau warna nada meliputi:
-
Warna bunyi (kaitanya dengan anak mengenali suara
temannya)
-
Warna nada instrumen musik atau semua bunyi yang bukan
berasal dari instrumen musik yang ada di sekitarnya
-
Suara tunggal atau suara bersama ,satu atau lebih alat
musik
5.
Elemen desain meliputi:
-
Rancangan yang mencakup perulangan
-
kontras
6.
Elemen tekstur meliputi :
-
Satu nyanyian tunggal atau bunyi tunggal
-
Lebih dari satu suara dalam musik vokal atau instrumental
7.
Elemen karakter meliputi “
-
Beat atau ringan
-
Berkesan lesu atau segar
-
Seperti orang
berjalan, atau menari dan sebagainya
B.
Penerapan Konsep Dasar Musik Dalam Kegiatan Musik
Ada 5 (lima) prinsip dasar yang perlu anda perhatikan dalam pendidikan
musik AUD :
1.
Mengajarkan anak nyanyi sesuai dengan melodi
2.
Melatih keberanian anak untuk bereksperimen sesuai dengan
tempo, dinamik, kualitas bunyi, warna bunyi (nada)
3.
Melatih keberanian anak untuk mengekspresikan diri
melalui bernyanyi, bergerak dan bermain instrumen musik sederhan
4.
Melatih keberanian kesempatan kepada anak untuk mendengarkan
musik
5.
Memperkenalkan kepada anak beragam gaya musik, terutama
musik dari lingkungan dan budaya lain
Konsep dasar musik diterapkan pada beberapa kegiatan yaitu mendengarkan,
bernyanyi dan gerak :
1.
Konsep dasar musik dalam kegiatan mendengarkan :
a.
Mendengarkan yang menjadi kebiasaan serta mendorong anak
mau memberikan tanggapan dari bunyi yang didengarnya
b.
Meresponnya melalu gerak
c.
Menghasilkan berbagai suara dari bernyanyi
d.
Bereksperimen denngan berbagai macam bunti
e.
Menirukan dan mengenali beragam bunyi yang didengarnya
serta mengenal pola-pola bunyi
2.
Konsep dasar musik dalam kegiatan bernyanyi :
a.
Nyanyian yang pendek
b.
Memiliki bagian yang diulang-ulang
c.
Terdiri dari beberapa bait, tapi sairnya dapat
diubah-ubah
d.
Memberikan peluang untuk melakukan gerak tertentu pada
saat tertentu
e.
Jangkauan nada yang aman oleh anak adalah nada d
f.
Nyanyian terdiri dari 2 atau 3 nada untuk belajar pada
awal program, kemudian ditambahkan berangsur-angsur
g.
Interval berjalan dekan seperti dari e ke g
h.
Isi dan sair lagu sesuai dengan minat, hakikat dan
perkembangan mental dan fisik anak
3.
Konsep dasar musik dalam kegiatan gerak :
a.
Meletakan tangan di kepala untuk menunjukan frekuensi
nada tinggi, tangan di bahu unutk nada sedang dan tangan di dada untuk nada
rendah
b.
Anak mengungkapkan rasa gembira melalui gerak ritmis
c.
Gerak lokomotor (bejalan, berlari), gerak oksial
(menggaruk, berayun)
d.
Melakukan gerak misal berjalan sesuai irama musik
e.
Melakukan gerak makin lama makin cepat
f.
Melakukan gerak sambil bernyanyi sesuai imajinasi anak
g.
Anak mengulangi pola ritme yang diperdengarkan dengan
bertepuk tangan
4.
Konsep dasar musik dalam kegiatan permainan musik :
a.
Gerak tubuh yang memperlihatkan hitungan tetap
b.
Instrumen musik yang dimainkan
c.
Alat musik pukul sesuai untuk anak
5.
Konsep dasar musik dalam kegiatan kreativitas :
a.
Mulai memproduksi pola ritme dengan menggunakan tubuh,
suara atau instrumen musik
b.
Menggunakan gerak ritmik untuk memperlihatkan kegiatan
atau suasana yang mengacu pada musik atau kata-kata
c.
Membuat improvisasi dengan menggunakan materi musik yang
sudah dikenal anak
d.
Menjawab kalimat musik dengan bentuk pola ritme
C. Merancang Pagelaran
Musik di AUD
Kegiatan
musik bersifat terbuka dan tertutup. Kegiatan terbuka antara lain yaitu
mempergelarkan musik dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Kegiatan dalam
skala kecil biasanya diadakan di dalam kelas, di sekolah dan dihadiri teman.
Kegiatan pergelaran sebagai tontonan dihadapan banyak orang diadakan di
lingkungan sekolah atau di luar sekolah. Rancangan pergelaran
amat penting untuk kemudahan semua pihak. Berikut hal-hal
yang perlu diperhatikan :
1.
Tujuan
2.
Tema
3.
Rancangan urutan pertunjukan
4.
Penentuan penari dan pemeran
5.
Pemimpin musik, pemain musik dan pengiring musik
6.
Narator
7.
Pembisik
8.
Pembawa acara
9.
Tata suara
10.
Tata rias
11.
Tata busana
12.
Tata cahaya
13.
Perlengkapan
Anda
menentukan corak dan besarnya pergelaran sesuai dengan tujuan pergelaran dan
disesuaikan dengan kondisi serta situasi sekolah dengan sumber daya yang
tersedia. Lebih baik pergelaran Anda kecil tapi rapi dan apik daripada besar
tetapi kacau. Untuk mencapainya perlu diperhatikan hal-hal berikut.
·
Latihan harus dilakukan sesuai hakikat dan perkembangan
anak. Suasana latihan perlu dijaga agar nyaman bagi anak.
·
Guru dapat bermain peran pada pementasan bila diperlukan.
Hal ini tergantung pada tujuan pementasan dan jalan cerita.
·
Walaupun dalam bentuk pergelaran, konsep dasar pendidikan
musik harus terwujud di dalamnya yaitu mendengarkan, menyanyi, bermain, musik,
ekspresif, kreatif yang bermuara pada estetis. Pergelaran hendaknya memberikan
pula kesempatan tiap individu anak berperan dalam kegiatan musik khususnya dan
dalam kegiatan seni lain.
BAB
5
PENGETAHUAN DASAR TARI
A.
Media Dan Pengertian Tari
Pengetahuan
Dasar Tari Media tari adalah gerak tubuh manusia. Melalui gerak tubuh
manusia dipakai untuk mengungkapkan ide-ide, perasaan, dan pengalaman sang
seniman kepada orang lain. Ciri khas gerak tari adalah gerak yang
sudah diolah dari aspek tenaga, ruang, dan waktu. Ada dua jenistari, yakni tari
tradisional dan tari non-tradisional.
Hal yang
termasuk tari tradisional Indonesiaadalah tari primitif, tari rakyat, dan tari
klasik. Ketiga jenis tari ini tujuan upacara, hiburan, dantontonan Sedangkan
yang termasuk dalam jenis tari non-tradisional adalah tari kreasi baru,
tarimodern, dan tari kontemporer. Ciri khas tari kreasi baru adalah tari
tradisional yang diperbaharui. Ciri khas tari modern dan tari
kontemporer adalah penemuan baru dalam hal tema bentuk danpenyajian tari. Wujud
tari modern dan tari kontemporer Indonesia biasanya merupakan gabungandari
unsur-unsur budaya setempat dengan unsur budaya dunia. Ada pula yang sepenuhnya menampilkan
unsur budaya dunia. Ciri khas tari kontemporer Indonesia adalah menyajikan
tema,bentuk yang sedang terkenal, sedang menjadi sorotan saat ini. Jika tari kontemporer
cirinyamenyajikan tema dan bentuk yang sedang terkenal, sedang menjadi sorotan
saat ini, namun tari modern belum tentu menyajikan tema dan bentuk yang sedang
terkenal saat ini.
Tari
modern adalah
sebuah istilah yang digunakan secara luas di Amerika dan Inggris
untuk mendenotasikan tari yang tidak berbasis pada aliran akademis ballet
klasik. Sepanjang awal abadke-20, praktisi seperti Isadora Duncan, Ruth St
Denis, Martha Graham dan Doris Humphrey, tarimodern berkembang (sebagai sebuah
aliran) yang berseberangan dengan ballet klasik, denganmenolak formalitas
struktur dan kadang juga ketidakseriusan secara tematik dalam ballet
klasik.Para perintis tari modern sengaja menjauhi hirarki kaku dalam ballet,
dan lebih menyukai gayagerakan yang lebih bebas misalnya lebih menyukai
(menari dengan) kaki telanjang ketimbangbersepatu pointe. Orang-orang seperti
Graham dan Humphrey mengembangkan metode-metodemereka sendiri dalam mengajar
teknik baru yang diperlukan untuk menciptakan koreografimereka. Subyek awal
dari karya mereka seringkali sesuatu yang politis atau psikologis
(Grahamterutama dipengaruhi oleh psikologi Jungian dalam tariannya). Di kurun
1950an Cunninghammaju satu langkah dalam bentuk dengan menelanjangi tari dari
konteks literatur maupun naratif,sekaligus mengisolasi bentuknya dari iringan
musikal.
Di akhir
abad ke-20, rintangan-rintangan antara ballet dan tari modern
kurang ditekankan oleh para penari dan koreografer yangcenderung berkerja
menggunakan kedua gaya tersebut Unsur Pokok Tari Media memiliki 2
pengertian, yaitu bahan dan alat. Bahan baku tari adalah gerak dan tubuh
manusia sebagai alat untuk mengungkapkan ide, perasaan, dan pengalaman. Gerak tari terbentuk karena adanya kombinasi tenaga, ruang dan waktu di
dalam setiap gerak tarimaka ketiganya disebut sebagai unsur pokok tari Tenaga
adalah kekuatan yang mendorong terjadinya gerak. Jenis tenaga adalah
berat/ringan, kuat lemah. Ruang adalah tempat untuk bergerak. Tempat untuk
bergerak yang bersifat harfiah, contohnya panggung terbuka, panggung
tertutup. Sedangkan bersifat imajinatif tercipta karena benda-benda di
panggung dan karena gerakan penari, arah gerak penari, tema gerak, tinggi
rendah penari pada waktu menari. Waktu adalah tempo yang diperlukan penari
untuk melakukan gerak. Waktu tergantung dari cepat lambatnya
(tempo) penari dalam melakukan gerakan, panjang pendeknya ketukan (ritme) penari
dalam bergerak dan lamanya (durasi) penari melakukan gerakan. Unsur
Komposisi Tari Pengetahuan komposisi tari adalah pengetahuan yang berhubungan
dengan bagaimana memilih dan menata gerakan menjadi sebuah karya tari.
Pengetahuan komposisi tari mempelajari tentang desain lantai, desain
atas, desain musik, dramatik, dinamika, tema, tata rias dan busana,tata pentas,
tata lampu dan tata suara.
Desain
lantai, desain atas, desain musik, dramatik, dinamika, tema, tata rias dan
busana, tata pentas, tata lampu dan tata suara disebut sebagai unsur
komposisi tari. Desain lantai adalah garis-garis lantai yang dilalui oleh
seorang penari atau garis yang dibuatoleh formasi penari. Desain atas adalah
desain yang dibuat oleh anggota badan yang berada diatas lantai. Desain musik
adalah pola ritmik dalam tari. Desain dramatik adalah tahap-tahapan
emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari.Dinamika adalah segala
perubahan di dalam tari karena adanya variasi-variasi di dalam tari.Tema adalah
ide persoalan dalam tari. Tata rias dan busana adalah rias wajah dan pakaian
untuk mendukung penampilan penari di atas pentas. Tata pentas adalah
penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari.
Seperangkat
benda yang berada di atas pentas untuk mendukung pergelaran tari disebut dengan setting.
Tata lampu adalah penataan seperangkat lampu di pentas untuk mendukung
pergelaran tari. Tata suara adalah penataan seperangkat alat sumber
bunyi untuk tujuan pengaturan musik iringan tari, pada waktu pergelaran
tari berlangsung
B. Tari untuk AUD sebagai Seni Pertunjukan
Guru TK wajib membimbing dan melatih anak didiknya mengerti tari
yang menarik.
Sebuah tarian anak-anak usia dini akan dikatakan menarik, apabila tarian tersebut menjadi media bagi
anak untuk mengungkapkan ide-ide, perasaan, dan pengalamannya
Untuk
dapat membimbing anak sampai pada kemampuan bisa mengungkapkan ide-idenya,
perasaannya, pengalamannya dengan bahasa “tari” guru harus memiliki pengetahuan
tentang komposisi tari. Dengan pengetahuan komposisi inilah guru membimbing
anak menjadi mengerti tari sebagai seni pertunjukan dan dengan pengetahuan
komposisi juga, guru menyadarkan anak bahwa menari bukan hanya sekadar untuk
kesenangan bergerak.
Pengetahuan komposisi tari adalah pengetahuan yang
berhubungan dengan bagaimana memilih dan menata gerakan menjadi sebuah karya
tari, pengetahuan itu di antaranya desain lantai, desain atas, musik, dramatik,
dinamika, tema, tata rias dan busana, tata pentas, tata lampu dan tata suara.
C. Unsur Komposisi Tari
Pengetahuan komposisi tari adalah pengetahuan yang
berhubungan dengan bagaimana memilih dan menata gerakan menjadi sebuah karya
tari. Pengetahuan komposisi tari mempelajari tentang desain lantai, desain
atas, desain musik, dramatik, dinamika, tema, tata rias dan busana, tata pentas,
tata lampu dan tata suara. desain lantai, desain atas, desain musik, dramatik, dinamika, tema,
tata rias dan busana, tata pentas, tata lampu dan tata suara disebut sebagai
unsur komposisi tari.
Desain
lantai adalah garis-garis lantai yang dilalui oleh seorang penari atau garis
yang dibuat oleh formasi penari. Desain atas adalah desain yang dibuat oleh
anggota badan yang berada di atas lantai. Desain musik adalah pola ritmik dalam
tari.
Desain
dramatik adalah tahap-tahapan emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah
tari. Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya
variasi-variasi di dalam tari. Tema adalah ide persoalan dalam tari. Tata rias
dan busana adalah rias wajah dan pakaian untuk mendukung penampilan penari di
atas pentas. Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran
tari.
Seperangkat
benda yang berada di atas pentas untuk mendukung pergelaran tari disebut dengan
setting. Tata lampu adalah penataan seperangkat lampu di pentas untuk mendukung
pergelaran tari. Tata suara adalah penataan seperangkat alat sumber bunyi untuk
tujuan pengaturan musik iringan tari, pada waktu pergelaran tari berlangsung
D. Keterampilan Menari
Menari adalah kegiatan seseorang yang sedang melakukan tari. Orang
yang sedang menari disebut penari. Menari berbeda dengan bermain, berpantomim
atau bersenam. Seorang anak dapat dikatakan menari apabila anak menyadari bahwa
ia sedang menari, bukan sedang bermain, bukan sedang bersenam. Anak menyadari
bahwa ia sedang mengungkapkan sesuatu melalui tarian yang sedang ditarikan.
Sesuatu itu dapat berupa gagasan, perasaan, pengalaman atau pikiran. Anak tidak
bergerak spontanitas. Ia bergerak berdasarkan gerak yang telah disusun dan
ditata. Ukuran keberhasilan anak usia
dini dalam menari apabila anak tersebut mencapai tujuan
pembelajaran PAUD yang berbasis kompetensi melalui kegiatan menari.
Di
dalam proses pembelajaran tari, guru harus dapat menciptakan suasana kebebasan
bergerak kepada anak didiknya. Guru diharapkan membimbing anak dapat
mengungkapkan cara bergerak mereka sendiri yang unik sesuai dan cara bergerak
sesuai dengan perasaannya. Bentuk kegiatan guru dalam membimbing anak
didiknya belajar menari, adalah:
(1) latihan mempersiapkan
tubuh sebagai alat ekspresi,
(2) latihan gerak kepala, tangan, badan, dan kaki untuk menumbuhkan
kesadaran kepada anak didiknya bahwa seluruh anggota badan merupakan sumber
gerak tari,
(3) latihan bergerak dengan ritme untuk tujuan memperkenalkan dan
membiasakan anak menanggapi birama, tempo dan frase dalam musik iringan
tarinya,
(4) latihan bergerak
dengan arah untuk tujuan membiasakan anak dapat cepat menyesuaikan dengan
tempat menari,
(5) latihan bergerak dengan membentuk formasi untuk tujuan melatih
konsentrasi, dapat cepat menyesuaikan dengan tempat menari dan melatih
kemampuan bekerja sama dalam kelompok.
BAB 6
KEMAMPUAN DAN KARAKTERISTIK TARI AUD
KEMAMPUAN DAN KARAKTERISTIK TARI AUD
A. Kemampuan
Dasar Tari Anak Usia Dini
Pengetahuan tentang kemampuan dasar AUD dari aspek
intelektual, emosional, perseptual, fisik, estetik, dan kreatif sangat penting
bagi guru sebagai dasar menentukan materi pelajaran tari.
Kemampuan
dasar intelektual anak usia dini dapat dikenali dari kemampuannya mengungkapkan konsep warna,
ukuran, bentuk, arah, besaran dan fungsi dalam gerak tari.
Kemampuan
dasar emosional anak usia dini dapat dikenali dari kemampuannya menyalurkan perasaan batinnya yang
meluap timbul dari hati dengan gerak dalam tari.
Kemampuan
dasar sosial anak usia dini dapat dikenali dari kemampuannya berkomunikasi, bekerja sama, dan
melakukan kegiatan bersama dalam kegiatan tari.
Kemampuan
dasar perseptual anak usia dini dapat dikenali dari kemampuannya dalam memahami dan menanggapi
hal-hal yang mereka lihat, dengar dan rasakan dalam wujud gerak tari.
Kemampuan dasar fisik anak usia dini dapat
dikenali dari kemampuannya melakukan gerakan keseimbangan, lokomotor,
kecepatan, perubahan, ekspresi, teknik, mengendalikan tubuh, gerak yang energik
dan koordinasi anggota tubuh.
Kemampuan dasar estetik anak dini terlihat dari
kemampuannya mengungkapkan keindahan tari baik dalam kegiatan penciptaan tari
maupun dalam kegiatan menari.
Kemampuan dasar kreatif anak dini dapat dikenali
dari kemampuannya membuat gerak-gerak yang unik, berbeda dengan teman-temannya,
bahkan kemampuannya membuat gerak baru, serta kecepatannya menyesuaikan diri
dengan teman-temannya, apabila melakukan kesalahan pada waktu menari.
B. Karakteristik
Tari AUD
Ciri-ciri
khusus tari untuk anak dini adalah tari yang sesuai dengan kemampuan dasar anak usia dini dari aspek
intelektual, emosional, sosial, perseptual, fisikal, estetik dan kreatif. Bermain merupakan pendekatan yang paling cocok untuk pembelajaran
tari di PAUD.
Ciri-ciri bentuk tari anak usia dini adalah: tari
yang bertema, gerak tariannya bersifat tiruan (gerak imitatif), gerak tari yang
variatif, berbentuk tari kelompok, berpola lantai kurang lebih lima, lama waktu
menari kurang lebih 5 menit, dan diiringi oleh musik
BAB 7
PENCIPTAAN
KARYA TARI
A. Penciptaan Karya Tari
Penciptaan
tari bagi penata tari yang berlatar belakang pendidikan tari, diawali dengan
kegiatan menulis perencanaan tari. Tujuan menulis rencana tari ( gagasan tari)
adalah untuk panduan dan acuan penata tari pada waktu proses mencipta tari.
Bagi seniman yang berlatar belakang pendidikan tari, mengungkapkan gagasan tari
dalam bentuk tulisan bermanfaat untuk alat kontrol, agar dalam proses mencipta
tari selalu bekerja dan bersikap konsisten, membuat karya seperti dalam
gagasannya. Bagi orang lain, rencana tari bermanfaat untuk memberikan gambaran
utuh mengenai wujud karya tari yang akan dibuat. Oleh karena itu, rencana tari
disebut pula dengan istilah konsep tari.
Hal
penting yang harus dijelaskan dalam konsep tari, adalah:
1.
latar belakang mencipta tari;
2.
manfaat mencipta tari;
3.
acuan teoritik bentuk tari;
4.
tujuan mencipta tari;
5.
rencana langkah-langkah
mencipta tari;
6.
rencana orientasi garapan;
7.
rencana komposisi tari.
Penata tari adalah orang yang mencipta tari, kegiatannya
menitikberatkan pada menata bahan tari yang sudah ada. Penata tari bekerja
sebatas mengatur dan menyesuaikan tanpa upaya mengubah atau mengembangkan.
Sedangkan koreografer adalah pencipta tari yang bahan tarinya dapat bersumber
dari yang sudah ada atau bahan baru.
Koreografer bekerja didasari keinginan
mengubah atau mengembangkan bahan tari yang telah ada menjadi sesuatu yang
baru. Penata tari maupun koreografer dalam mencipta tari melaksanakan langkah
kegiatan yaitu membuat perencanaan tari, proses mencipta tari dan pementasan.
1. Perencanaan tari
Perencanaan
tari adalah kegiatan berpikir untuk merencanakan sebuah karya tari, hasil
kegiatan ini berupa gagasan tari. Gagasan adalah kehendak yang belum
diwujudkan, berkaitan dengan tema, bentuk dan gaya tari yang akan dibuat.
Para
seniman tari tradisional biasanya tidak menuliskan gagasan tari. Segala sesuatu
yang menjadi kehendaknya cukup ada dalam pikiran. Kebiasaan ini tentunya
berbeda dengan seniman tari yang berlatar belakang pendidikan tari, mereka
harus mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan. Tujuannya sebagai panduan dan
acuan pada waktu proses mencipta tari
2. Langkah-langkah mencipta tari
Penciptaan tari untuk AUD, guru harus lebih mementingkan proses daripada
hasil. Oleh karena itu guru harus melibatkan anak secara aktif pada setiap
langkah.
Anda sebagai guru AUD penting untuk mengetahui
langkah kegiatan mencipta tari yang dilakukan oleh penata tari dan koreografer
profesional, yang dapat dijadikan sebagai pedoman kerja pada saat guru mencipta
tari, sehingga dapat mencapai proses mencipta tari yang benar.
Proses kegiatan mencipta tari penata tari dan
koreografer, dimulai dari kegiatan menemukan gagasan, mendalami gagasan,
mewujudkan gagasan/ komposisi tari dan pementasan tari.
1.
Kegiatan yang dapat dilakukan
untuk menemukan sebuah gagasan, adalah Mengamati benda, alam semesta, kegiatan,
peristiwa dan sebagainya atau merasakan suatu gejala alam, sosial, seni,
budaya, dan sebagainya.
2.
Merenungkan dan menelaah
melalui kegiatan berpikir, mencari jawaban dan bertanya kepada orang yang
dianggap tahu tentang gagasan tari.
3.
Terjun langsung ke lapangan,
mengamati hal-hal yang berkaitan dengan gagasan tari: tema, media, bentuk,
gaya, nilai budaya, estetika, dan sebagainya.
4.
Studi pustaka (menelaah
buku-buku), berkaitan dengan gagasan tari: tema, media, bentuk, gaya, nilai
budaya, estetika, dan sebagainya.
Sedangkan pada tahap mendalami gagasan dapat dilakukan dengan cara
melakukan eksplorasi, improvisasi dan evaluasi. Sementara dalam tahap mewujudkan ide/komposisi, Anda akan melakukan
penyusunan atau pembuatan komposisi gerak, desain lantai, desain atas, desain
musik, dramatik dan tema tari. Kesemuanya itu dilakukan untuk mewujudkan
gagasannya.
Terakhir, dalam tahap pementasan tari Anda akan menyelenggarakan
pertunjukan karya tari di depan penonton. Serangkaian kegiatan yang akan
dilakukan dalam tahap pementasan tari adalah latihan, pergelaran, dan pembahasan/evaluasi
tari. Dalam melaksanakan seluruh kegiatan penciptaan tari, dituntut
kemampuan-kemampuan, seperti kemampuan berpikir, kepekaan keindahan, kepekaan
emosi, intuisi, imajinasi, fantasi, kreativitas, dan bakat untuk
mengekspresikan gagasan.
3. Pementasan tari
Rangkaian
kegiatan pementasan tari adalah latihan, pementasan tari dan
pembahasan/evaluasi tari. Bagi guru latihan tari merupakan sarana untuk melatih
keterampilan anak bergerak, melatih kepekaan ritme dan tempo/musik kepada anak,
melatih kemampuan menghayati dan mengungkapkan peran yang sedang ditarikan.
Berbagai sikap anak juga dapat ditumbuhkembangkan melalui kegiatan latihan ini,
di antaranya sikap mau dan dapat bekerja sama dengan orang lain, sikap berani
berkomunikasi dengan orang lain, dan memupuk sikap mau berusaha.
Pementasan
merupakan puncak dari keseluruhan proses penciptaan tari. Pementasan tari
sebagai media untuk menunjukkan hasil karya anak dan guru kepada orang lain.
Berbagai sikap anak dapat tumbuh dan berkembang dari kegiatan ini, di antaranya
memupuk sikap percaya diri bagi anak, memupuk sikap berani tampil depan orang
banyak, memupuk sikap berani mengekspresikan diri.
Pembahasan/evaluasi
tari berfungsi untuk umpan balik demi kesempurnaan pementasan tari berikutnya.
Bagi anak-anak, kegiatan ini bermanfaat untuk melatih kemampuannya melihat,
merasakan, dan menanggapi terhadap hal-hal yang baru saja mereka lihat dan
dengar dari atas pentas, pada akhirnya anak dapat menghargai tari dan dapat
memberikan penilaian kepada pementasan tari dan memupuk sikap berani
mengungkapkan pendapat kepada orang lain.
BAB 8
WAWASAN SENI RUPA
A. Pengertian
Seni
rupa adalah cabang seni yang membentuk
karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.
Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume,
warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni
rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni,
kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk
tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih
menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
Secara
kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art.
Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi
lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian
menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
B. Fungsi Seni Rupa
1.
Fungsi mitologis
2.
Fungsi religius
3.
Fungsi praktis
4.
Fungsi ekspresi personal
5.
Fungsi komunikasi
6. Fungsi edukasi
7. Fungsi ekonomis
C. Sifat Seni Rupa
- Sebagai objek maupun wahana pengembangan
kreativitas penciptanya
- Relatif atau tidak absolut
- Dinamis
- Bergerak bebas
- Mengakomodasi begitu banyak kecenderungan individual
Aspek Karya Seni Rupa
- wujud dan isi
- media, pokok
soal, teknik
D. Ragam
Seni
Menurut
bentuk dan dimensinya seni rupa terbagi dua:
1). Seni rupa dua
dimensi ( dwi matra)
Karya
seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki ukuran panjang
dan lebar atau karya seni yang hanya bisa dilihat dari satu arah pandang.
Contohnya : seni lukis, seni gambar, lukisan dinding (mural), ilustrasi,
fotografi, seni grafis, tekstil, poster dll
2). Seni rupa tiga
dimensi ( tri matra )
Seni
rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki 3 ukuran panjang, lebar
dan tinggi atau karya seni yang memiliki polume dan menempati ruang. Contohnya
, seni patung, seni kriya, seni keramik, arsitektur dll.
Menurut fungsinya seni rupa
dibendakan menjadi dua yaitu seni murni dan seni terapan.
Seni murni adalah konsep penciptaan karya seni
rupa yang berfungsi sebagai sarana ekspresi diri dalam mengekspresikan
gagasa/ide, cita rasa estetis, perasaan, emosi dan intuisi personal. Sedangkan
seni rupa terapan (applied art) adalah karya seni yang dipakai untuk
memenuhi kebutuhan praktis. Ditinjau dari fungsinya karta seni terapan
dibedakan menjadi seni desain dan seni kriya.
E. Cabang
Seni Rupa
1. Seni Rupa Murni
a. Seni Lukis
Seni
lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang
sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek
tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa
saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa
dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam,
dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
1) Sketsa. Macamnya : sketsa rencana, sketsa lukis dan sketsa catatan
2) Gambar. Macamnya : gambar bentuk, gambar model, gambar ilustrasi, gambar
dekorasi, gambar desain dan gambar arsitektur.
3) Lukisan
b. Seni Grafis
Seni
grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan
teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya
mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut
dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai ‘impression’. Lukisan
atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan
diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara teknis disebut dengan matrix.
Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk
engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk
woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya
seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni
orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat
menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern masing-masing karya
ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah
edisi terbatas.
c. Seni Patung
Seni
patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi
sehingga dapat dilihat dari berbagai arah. Biasanya diciptakan dengan cara
memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan
cetakan).
d. Seni instalasi
Seni
instalasi (installation = pemasangan) adalah seni yang memasang, menyatukan,
dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks
kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan
sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep
seni instalasi ini. Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang
menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang,
waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator (pengunjung pameran)
sebagai konsepsi akhir dari olah rupa.
e. Seni pertunjukan
Seni
pertunjukan (Bahasa Inggris: performance art) adalah karya seni yang melibatkan
aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. performance biasanya
melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman
dengan penonton.
Meskipun
seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan
seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya
kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah ‘seni
pertunjukan’ (performing arts). Seni performance adalah istilah yang biasanya
mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan
kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.
f. Seni keramik
Seni
Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat
karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu
dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan
produksinya. Venus of Dolni Vestonice adalah karya keramik tertua yang
pernah ditemukan.
g. Seni film
Seni
film adalah seni yang dibuat dalam perfilman.seni ini memakan banyak waktu
dalam shooting.
h. Seni koreografi
Disebut
juga sebagai komposisi tari merupakan seni membuat/merancang struktur ataupun
alur sehingga menjadi suatu pola gerakan-gerakan. Istilah komposisi tari bisa
juga berarti navigasi atau koneksi atas struktur pergerakan. Hasil atas suatu
pola gerakan terstruktur itu disebut pula sebagai koreografi. Orang yang
merancang koreografi disebut sebagai koreografer.
i. Seni fotografi
fotografi
adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film. Pendek kata,
penjabaran dari fotografi itu tak lain berarti “menulis atau melukis
dengan cahaya”. Tentunya hal tersebut berasal dari arti kata fotografi itu
sendiri yaitu berasal dari bahasa Yunani, photos (cahaya) dan graphos yang
berarti tulisan.
2. Desain
a. Arsitektur
Arsitektur
adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,
arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan,
mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan,
arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain
perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses
perancangan tersebut.
b. Desain grafis
Adalah
salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada
sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa
seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan
tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun
tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar
atau fotografi.Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan,
packaging, perfilman, dan lain-lain.
Berasal
dari kata grafos (Yunani ) yang artinya tulisan atau gambar yang dibuat dengan
jalan menggoreskan benda tajam di atas lempengan batu atau logam
Jenis-jenis cetakan (klise)
seni grafis :
1). Cetak tinggi
2). Cetak dalam
3). Cetak datar
4). Cetak saring
C. Seni Reklame
Berasal
dari kata Re dan Clamo (Latin) Re artinya berulang-ulang/kembali dan Clamo
artinya seruan/panggilan.
Jenis-jenis reklame :
1)
Iklan/advertensi
2) Sticker
3) Pamflet/plakat
dan Selebaran
4) Etiket
5) Cap dagang
6) Katalogus
7) Logo/inisial
8) Slide
9) Etalase
10) Spanduk
11) Brosur
12) Poster
13) Baleho
14) Cut out
display
15) Billboard (Reklame
papan)
16) Name board
(Papan nama)
17) Neon lamp-Neon
box
d.
Seni Ilustrasi
Berasal
dari kata Ilustration (Inggris)→ Ilustrare (Latin) artinya : menjelaskan atau
menerangkan sesuatu.
Jenis-jenis Ilustrasi :
1) Ilustrasi
cerita
a) Ilustrasi cerita
bergambar (komik)
b) Ilustrasi cerpen
atau novel/roman
c) Ilustrasi kartun
2) Ilustrasi artikel
3) Ilustrasi cover
4) Karikatur
5) Vignet
f. Dekorasi
Berasal
dari kata decoration (Inggris) yang berati hiasan atau menghias.
Macam-macam seni dekorasi :
1). Seni
dekorasi dua dimensi
a). Motif hias
b). Seni lukis hias : Tempera, Al Fresco, Al Secco, mozaik,
intarsia, Aplikasi, Mural, Kolase.
2). Seni dekorasi tiga dimensi
a). Seni hias tiga dimensi
b). Seni interior
c). Seni eksterior
Desain
interior: adalah bidang keilmuan yang bertujuan untuk dapat menciptakan suatu
lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik
maupun non fisik, sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya
menjadi lebih baik. Ada tiga hal utama yangmenjadi kajian dalam desain
interior, yaitu ruang, alat dan manusia penggunanya.
g. Desain busana
Desain
busana adalah kumpulan informasi visual tentang suatu busana yang akan dibuat,
berkaitan dengan kesempatan penggunaan, siapa penggunanya, berbagai elemen
penyusun yang dibutuhkan, teknik pembuatan, hingga pada persoalan pembiayaan
hingga pada sistem pemasarannya
h. Desain produk/ industri
Desain
industri (bahasa Inggris: Industrial design) adalah seni terapan di mana
estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang
disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi,
atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang
berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk
menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. Sebuah
karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah
pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya
oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain
Industri. Kriteria desain industri adalah baru dan tidak melanggar agama,
peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu perlindungan
untuk desain industri adalah 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan
Desain Industri ke Kantor Ditjen Hak Kekayaan Intelektual.
Desain
Industri adalah cabang HKI yang melindungi penampakan luar suatu produk.
Sebelum perjanjian TRIPS lahir, desain industri dilindungi oleh Undang-Undang
Hak Cipta. Namun karena perkembangan desain yang sangat pesat, maka perlu
dibuatkan UU Khusus yang mengatur tentang desain industri.
3. Kriya
Kriya
adalah kegiatan seni yang menitik-beratkan kepada keterampilan tangan dan
fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi
benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis.
Merupakan seni yang proses penciptaannya memerlukan skill atau ketrampilan yang
tinggi
Kriya
bisa “meminjam” banyak pengetahuan dalam seni rupa murni seperti cara mematung atau
mengukir untuk menghasilkan produk, namun tetap dengan tidak terlalu
berkonsentrasi kepada kepuasan emosi seperti lazim terjadi misalnya pada karya
lukis dan patung. Kriya juga lebih sering mengikuti tradisi daripada penemuan
yang sering ditemukan secara individu oleh seorang perupa.
1. Kriya tekstil
2. Kriya kayu
3. Kriya keramik
4. Kriya rotan
BAB
9
KEMAMPUAN
DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI RUPA AUD
A.
Keampuan
Dasar AUD
1.
Perkembangan
AUD
Ditinjau dari sudut
psikologi perkembangan, masa anak dapat dibagi menjadi : masa bayi, masa anak
pra-sekolah, masa anak sekolah, dan remaja. Gejala yang timbul pada diri anak
yang timbul pada diri anak yang dapat kita kenali :
a.
Gejala
kritis (tidak stabil)
b.
Gejala egosentris (ingin selalu menjadi pusat
perhatian)
c.
Gejala
eksplorasi nampak pada hasrat dan rasa ingin tahu
d.
Gejala meniru
nampak pada tingkah laku manusia
e.
Gejala masa
peka setepat-tepatnya untuk mengembangkan fungsi
2.
Kemampuan
Dasar AUD
1.
Perkembangan
Fisik
Kemampuan dasar
gerak dalam seni rupa tampak jelas ketika anak melakukan aktivitas sebagai
berikut :
-
Mewarnai
gambar dengan krayon, spidol, cat dan mengontrol warna agar menutup bidang
datar secara merata
-
Bermain dan
berkreasi dengan cat untuk membuat finger
-
Membuat
beragam objek
-
Merobek atau
menggunting dan merekat kertas warna
2.
Perkembangan
persepsi
Kemampuan dasar
persepsi dalam seni rupa tampak jelas ketika anak melakukan aktivitas sebagai
berikut :
-
Memilih
bentuk dan ukuran mainan balok warna yang cocok untuk membangun rumah-rumahan
-
Memilih dan
menata biji-bijian yang beda unkuran, bentuk dan warna untuk membuat kolase
-
Memilih warna
krayon yang cocok ketika mewarnai gambar pohon, langit, matahari
-
Mengenal dan
membedakan beragam bentuk seperti bulat, kubus lingkaran, segitiga, slinder
3.
Perkembangan
emosi
Kemampuan dasar
emosi dalam seni rupa tampak jelas ketika anak melakukan aktivitas sebagai
berikut :
-
Meremas,
melumat tanah liat atau plastisin dengan tanah liat, sabar dan rasa gembira
-
Mencoret-coret
kertas gambar dengan warna-warna gelap
-
Melukis
gambar bunga dan kupu-kupu dengan warna-warna cerah
-
Membuat
finger painting
4.
Perkembangan
sosial anak
Kemampuan dasar
sosial dalam seni rupa tampak jelas ketika anak melakukan aktivitas sebagai
berikut :
-
Bermain
balok-balok warna dengan teman dalam suasana yang bersahabat dan saling
membantu
-
Mewarnai
gambar dalam satu kertas bersama-sama
-
Berbagi cat
atau krayon dengan temannya
-
Menggambar
objek-objek yang bervariasi
5.
Perkembangan
berfikir
Kemampuan dasar
berfikir dalam seni rupa tampak jelas ketika anak melakukan aktivitas sebagai
berikut :
-
Mengelompokan
jenis balok-balok warna berdasarkan bentuk, warna dan ukuran
-
Mengenal
nama-nama huruf atau angka dan benda-benda di sekitar anak
-
Menyusun
balok-balok kayu
-
Menghubungkan
suatu konsep sederhana dengan konsep lain
6.
Perkembangan
kreativitas
Kemampuan dasar
kreativitas dalam seni rupa tampak jelas ketika anak melakukan aktivitas
sebagai berikut :
-
Mengenal
jenis bentuk dan warna daun yang berbeda
-
Menyusun
bentuk balok
-
Menggambar
beragam objek
-
Berkreasi
dengan bahan daur
7.
Perkembangan
artistik
Kemampuan dasar
artistik dalam seni rupa tampak jelas ketika anak melakukan aktivitas sebagai
berikut :
-
Membuat
topeng dari piring kertas
-
Mengenal dan
mengeksplorasi berbagai teknik yang berbeda dalam berkarya seni
-
Mengenal dan
mengeksplorasi berbagai media seni
-
Membuat
hiasan kolase dari renda, pita dan perca
B.
Karakteristik
Seni Rupa
Karakteristik Seni
Rupa Anak
1.
Karya seni anak bersifat
alamiah karena setiap anak sesungguhnya memiliki bakat alamiah yang
berbeda-beda.
2.
Karya seni anak bersifat
ekspresif karena karya rupa mereka umumnya merupakan suatu ungkapan yang kuat,
spontan, jujur, langsung dan berangkat dari dalam dirinya.
3.
Karya seni anak bersifat
dinamis, artinya karya mereka umumnya mengesankan sesuatu yang bergerak terus
seirama dengan gejolak emosi dan perasaannya.
4.
Banyak tokoh yang mengutarakan
pembagian tahap perkembangan (periodisasi) ungkapan ekspresi seni anak dengan
batasan usia dan peristilahan yang berbeda-beda. Tokoh-tokoh tersebut antara
lain Victor Lowenfeld dan Brittain, Rhoda Kellogg dan Scott, serta Lansing.
5.
Karakteristik gambar anak usia dini menurut Lowenfeld
termasuk dalam tahap coreng-moreng. Walaupun ungkapan visual mereka masih
sangat sederhana namun sesungguhnya dari perkembangan usia anak dapat dikenali
perbedaan masa awal coreng-moreng dengan perkembangan coreng-moreng berikutnya.
6.
Karakteristik gambar anak masa
coreng-moreng awal: usia sekitar 1-2 tahun anak mulai dapat mencoret dengan
krayon atau pensil. Namun karya mereka belum dapat dikatakan suatu karya seni
rupa, lebih menampilkan garis-garis panjang, pendek, melingkar, zig-zag yang
tak beraturan.
7.
Karakteristik gambar anak masa
coreng-moreng lanjut: usia 2-3 tahun anak telah mulai mengontrol
goresan-goresannya dan bahkan telah memberi nama gambar-gambar yang mereka buat
walau terkadang orang dewasa masih sulit mengenali bentuknya.
8.
Karakteristik gambar Anak usia dini masa pra-bagan:
goresan-goresannya sudah mulai terkontrol, objek gambar sudah bermakna namun
hubungan satu dan lainnya belum jelas, warna masih bersifat subjektif dan tidak
sesuai dengan realitas, belum mengenal garis dasar.
9.
Fungsi menggambar pada
anak-anak hakikatnya adalah kegiatan bermain, sarana komunikasi, sarana
ekspresi (kebebasan emosi), sarana relaksasi dan sarana terapi.
10. Di dalam pembinaan seni rupa ada dua aspek perkembangan yang menjadi
sasarannya yaitu a) Pembinaan yang ditujukan kepada kepandaian atau keahlian,
b) Pembinaan yang ditujukan kepada pembentukan pribadi.
11. Tujuan kegiatan menggambar di PAUD adalah mengembangkan kepekaan indriawi,
khususnya indera penglihatan, kepekaan artistik, keterampilan motorik dan daya
imajinasi anak.
12. Karakteristik gambar anak-anak berbeda dengan gambar buatan orang
dewasa. Hal ini perlu diperhatikan ketika seorang guru akan merancang kegiatan
menggambar di PAUD dan melakukan penilaian terhadap hasil karya anak.
13. Bagi anak usia dini yang lebih dipentingkan adalah keberanian, kreativitas dan
spontanitas dalam mengekspresikan gambarnya, bukan keindahan atau kerapiannya.
14. Alternatif kegiatan seni rupa anak di PAUD yang memiliki karakteristik ungkapan visual
yang beragam, antara lain: melukis jari, membentuk dengan bahan lunak,
mencetak, merobek-mengelem-melekat, melukis dengan bulu dan sebagainya.
BAB 10
PEMBELAJARAN SENI RUPA DI AUD
A.
Perencanaan
Pembelajaran Seni Rupa di AUD
- Sebagai guru PAUD Anda penting memperhatikan bahwa bagi anak-anak usia dini bukan hasil karya yang diutamakan namun pengalaman belajar yang menyenangkan dan kaya eksplorasi yang dibutuhkan anak.
- Pengalaman ini akan menimbulkan kesan yang mendalam dan memberikan kesenangan, kepuasan dan kenyamanan. Hal ini dimungkinkan karena program kegiatan seni bersifat fleksibel.
- Rasa percaya diri adalah faktor utama dalam mencapai kesenangan dan kesuksesan dalam pengalaman seni anak.
- Berbagai stimulus yang dapat diberikan untuk anak-anak balita agar mereka termotivasi berkreasi seni antara lain: menyediakan material seni yang mudah dikuasai, menyediakan ruang yang nyaman untuk berkarya, dan memberi kebebasan anak untuk mengeksplorasi materi seni sesuai keinginannya.
- Tema yang disenangi anak-anak usia dini dalam berkarya seni rupa biasanya bersumber dari realitas dunia anak, misalnya anggota keluarga, lingkungan bermain, alat permainan, hewan peliharaan atau kesayangan, dongeng yang diceritakan guru, sirkus, kebun binatang, kolam renang, taman bermain dan sebagainya.
- Suatu pengkajian terhadap gambar anak menunjukkan hasil bahwa gambar anak dapat diklasifikasi dalam 4 kategori yakni:
- Gambar spontan: yakni gambar yang dibuat atas inisiatif anak sendiri sebagai suatu kegiatan bermain.
- Gambar bebas atau sukarela: yakni gambar yang dibuat atas permintaan guru atau orang tua atau teman namun tema dan objek gambar dipilih sendiri oleh anak.
- Gambar terarah: yakni gambar yang tema/topiknya sudah diarahkan.
- Menyalin gambar atau melengkapi gambar: yakni gambar yang telah disiapkan contohnya dalam format Lembar Kerja Siswa.
- Situasi/kondisi yang dapat memotivasi anak dalam berkarya dapat dilakukan melalui bermacam-macam metode pembinaan, antara lain: Metode pembinaan ekspresi, metode pembinaan kreativitas, metode pembinaan sensitivitas.
- Pembinaan ekspresi merupakan pembinaan proses pengungkapan perasaan termasuk ungkapan jiwa. Pembinaan ekspresi meliputi dua hal:
- Memberikan rangsangan kepada anak untuk mengaktifkan pengungkapan jiwa dengan cara:
- Pendekatan langsung pada alam dan peristiwa-peristiwa di luar kelas, misalnya: mengenal proporsi, bayangan, mengenal bermacam-macam aroma, tekstur.
- Pembangkitan minat berdasarkan pengalaman anak.
- Melatih keberanian, spontanitas dan keterampilan menggunakan bermacam-macam media ungkap, sebagai saran mengekspresikan perasaan jiwa, dengan cara:
- Eksplorasi: kegiatan menjelajah, mencoba-coba ide atau material lain.
- Eksperimen: kegiatan menemukan hal-hal baru yang didapat dalam proses mencoba berbagai media ungkap.
- Pembinaan kreativitas, bisa diartikan dengan kemampuan mencipta, menanggapi persoalan, memiliki keaslian serta memiliki kemampuan berpikir secara menyeluruh.
- Pembinaan sensitivitas berarti kepekaan rangsangan dari luar yang diserap melalui pancaindra. Cara membina sensitivitas dapat ditempuh melalui:
- Latihan melihat/mengamati sesuatu, misalnya mengamati macam bentuk, warna, tekstur, kemudian diserap oleh anak-anak sehingga menimbulkan berbagai tanggapan dan perasaan.
- Latihan meresponss pengalaman sensori, misalnya mengenali karakter macam-macam tekstur dengan meraba permukaan sesuatu benda.
- Mempelajari, menganalisis susunan sesuatu, misalnya: mula-mula anak mengamati susunan benda (objek) kemudian diteruskan dengan menganalisis kondisi, karakter objek, selanjutnya dicoba mengungkapkan hasil pengamatan itu.
- Metode pembinaan keterampilan. Keterampilan di sini meliputi segala macam teknik penggunaan serta pengenalan alat-alat atau media ungkap seni rupa.
- Apresiasi seni adalah kesadaran akan nilai-nilai seni. Kesadaran ini meliputi pemahaman, penghayatan, dan kemampuan untuk menghargai karya seni.
B. Proses Penciptaan Karya Seni Rupa di AUD
- Dalam proses penciptaan karya seni rupa di PAUD ada 4 kategori sebagai berikut.
- Mengamati (seeing), yang memberi kesempatan/peluang untuk mengembangkan kepekaan persepsi (perceptual awareness) melalui kegiatan mengembangkan kemampuan pengamatan kritis.
- Merasakan (feeling), yang memberi peluang untuk mengembangkan “respons estetis” (Aesthetic awareness) melalui kegiatan apresiasi dan pengembangan kepekaan penilaian estetis.
- Berpikir (thinking), yang memberi peluang untuk mengembangkan “kemampuan mengevaluasi dan mengapresiasi”, melalui evaluasi objektif dan diskriminasi/perbedaan personal.
- Melakukan (doing), yang memberikan peluang untuk mengembangkan keterampilan (skills) “memanipulasi alat dan media” dalam menghadirkan “visual – form” (bentuk-bentuk visual) yang merupakan ungkapan emosi, gagasan dan perasaan.
- Proses penciptaan karya seni rupa melalui berpikir (thinking), bisa diartikan dengan kemampuan mengevaluasi dan mengapresiasi.
- Menggambar adalah media yang paling ekspresif, yang dengan langsung dapat mengungkapkan gagasan serta ide dari dalam diri seorang anak secara bebas.
- Dalam membuat lukisan dengan jari hal utama yang perlu diperhatikan adalah penggunaan cat yang khusus. dalam hal ini Anda dapat membeli cat-jari atau membuatnya sendiri.
- Sebelum membuat lukisan dengan jari, sebaiknya kertas dibasahi terlebih dahulu, agar cat dapat mengalir dengan baik.
- Alat lain yang dapat dilakukan untuk anak usia dini dalam membuat gambar yaitu dengan sedotan, yang berguna sebagai pengganti kuas.
- Konstruksi dibangun dengan merekatkan batang-batang ice cream yang disusun tumpang tindih.
- Persilangan susunan batang-batang ice cream membangun dimensi bidang yang berirama gerak ke segala arah. Hal ini dapat melatih anak dalam mengenal makna hubungan, gerak, irama, dan bidang.
BAB 11
RANCANGAN PEMBELAJARAN SENI DI AUD
A.
Rancangan Pembelajaran Seni di AUD
Pengembangan
kurikulum Nasional Pendidikan Seni di PAUD berdasarkan (1) Kompetensi
dasar, (2) Konsep pembelajaran terpadu dengan kompetensi lintas kurikulum.
Pembelajaran
terpadu seni di PAUD dapat dilakukan dalam beberapa model, keterpaduan belajar
antarbidang seni dengan melihat keterpaduan bidang kemampuan yang satu dengan
yang lain.Dalam proses pembelajaran seni AUD diusahakan agar anak memperoleh
beragam pengalaman baik dalam bidang seni maupun bukan bidang seni.
B.
Evaluasi Pembelajaran Seni
Evakuasi
pendidikan seni meliputi aspek: intelektual, perseptual, emosional, sosial,
fisik, kreativitas dan estetika. Penilaian diperoleh melalui:
catatan harian, wawancara dengan anak dan orang yang dekat dengan anak (orang
tua atau pengasuh) dan portofolio. Laporan hasil penilaian berbentuk uraian.
C.
Apresiasi
Seni di AUD
Apresiasi
seni adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya. Apresiasi berarti
pula penghargaan terhadap sesuatu, dalam hal ini penghargaan terhadap pelaku
seni dan karya seni. Apresiasi seni harus ditumbuhkan dan dikembangkan pada
anak.
Cara menumbuhkan
apresiasi
- Seni musik: mendengarkan, bereksplorasi, bermain musik dan bernyanyi.
- Seni tari : mendengar, melihat, melihat dan mendengarkan, bereksplorasi dan menari.
- Seni rupa : melihat, eksplorasi, membuat/mencipta.
Pada
waktu menonton pagelaran musik dan tari serta pameran seni rupa diperlukan
mematuhi tata tertib. Tata tertib perlu ditanamkan pada anak dengan beberapa
cara, antara lain:
- memberikan pengertian agar tidak mengganggu pagelaran;
- berbisik di telinga anak apabila ingin menyampaikan pesan, demikian sebaliknya;
- menyiapkan diri anak sebelum pagelaran dimulai agar menonton dengan perut terisi.
Kesadaran
estetik seni adalah muara pendidikan seni yang dapat ditumbuhkan sejak usia
dini sesuai dengan perkembangan anak, antara lain melalui apresiasi seni.
Kesadaran estetika seni dipengaruhi faktor budaya, sosial ekonomi, pengaruh
media masa, dan kemampuan berpikir fleksibel.
Sumber buku Metode Pengembangan Seni Karya Pekerti, Widia dkk.
DAFTAR PUSTAKA
Widia Pekerti, dkk (2008), “Metode Pengembangan Seni” Universitas Terbuka, Jakarta
Bambang Sujionao, dkk (2007), “Metode
Pengembangan Fisik” Universitas Terbuka, Jakarta
www.youtube.com/watch?v=5HV-xM6hsv8, Pementasan Tari,
25/11/2011. 10,10,2011
makassar.tribunnews.com/.../ada-pementasan-tari-kolosal-di-losari-pu...
Atatan-catatan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar